Harapan yang tak Pernah pupus...eps.11
--- Pagi itu, udara terasa segar setelah hujan semalam. Embun masih menempel di ujung daun, dan suara ayam peliharaan mulai ramai di belakang rumah. Gadis itu baru saja selesai menyapu halaman saat ibunya memanggil dari dalam rumah. “Ndok… ada tamu.” Ia melangkah ke ruang tamu dengan langkah santai. Tapi langkahnya terhenti di ambang pintu. Di sana, lelaki itu duduk rapi, mengenakan kemeja putih yang jarang dipakainya, celana hitam, dan wajah yang sedikit pucat mungkin karena gugup. Di sampingnya, ada dua orang: ibunya, dan seorang paman dari kota. Gadis itu tercekat. Pandangan mereka bertemu. Lelaki itu tidak senyum seperti biasa wajahnya serius, tapi matanya tetap hangat. “Aku datang… bukan cuma untuk ngobrol atau ngopi,” katanya pelan. “Aku datang untuk minta izin.” Gadis itu menelan ludah. Matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu hidup kita nggak mewah, nggak sempurna. Tapi aku mau kita jalanin bareng. Aku mau bangun pagi dan ngelihat kamu lagi masak air. Aku m...